LPM Dompet Dhuafa Dukung Semangat Aisha Menggapai Mimpinya Melalui Yatim Growth Partner

Posted By : Afriza
Date : 12 June 2025
Ciputat, Tangerang Selatan–Senyum sumringah tampak di wajah Aisha saat menyatakan harapan dan cita-citanya yang ingin menjadi dokter. Sambil tersipu malu, dalam gumamnya Aisha berkata "Jadi dokter itu adalah cita-cita yang mulia karena bisa membantu banyak orang dan aku sangat ingin membantu banyak orang," ujar Aisha Hajj Anwari salah seorang anak yatim yang menetap di Panti Asuhan Yatim Piatu Aria Putra Ciputat.
Sore itu, Senin (9/6/2025), di sudut taman Panti Asuhan Yatim Piatu Aria Putra Ciputat, Aisha duduk sembari mengungkapkan beberapa harapan dan keresahannya di tengah keterbatasan keadaannya sebagai anak yatim.
Saat hendak mengungkapkan keresahannya, senyum di wajah Aisha pun memudar perlahan. Dengan mata berkaca-kaca Aisha menyatakan "Aku tahu sih, buat jadi dokter enggak gampang, pasti butuh banyak biaya," ujar Aisha sambil perlahan-lahan menunduk.
Aisha Hajj Anwari yang akrab dipanggil "Ica" merupakan salah satu anak yatim yang menetap di Panti Asuhan Yatim Piatu Aria Putra Ciputat, Tangerang Selatan. Berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat, Aisha kini bersekolah di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat dan duduk di bangku kelas tujuh.
Keseharian Aisha di panti asuhan diwarnai dengan padatnya kegiatan rutinan di panti dan di sekolah. Dalam pernyataannya, Aisha banyak menghabiskan waktu di sekolah karena banyaknya mata pelajaran yang harus Aisha pelajari setiap hari seperti mata pelajaran umum dan agama.
"Aku berangkat sekolah dari jam setengah tujuh pagi sampai jam setengah tiga sore. Pelajarannya banyak, soalnya aku pelajarin mata pelajaran umum dan agama juga," ujar Aisha.
Sepulang dari sekolah, Aisha pun melanjutkan aktivitas yang sudah terjadwal di panti. Kegiatan di panti diikuti Aisha dengan tekun dan disiplin, seperti sholat berjamaah, melakukan tadarus dan menghafal Al-Quran, belajar bersama, hingga kerja bakti yang dilakukan saat akhir pekan.
Sepenuturan Syamsudin, pengurus Panti Asuhan Yatim Piatu Aria Putra, Aisha merupakan anak yang pintar dan selalu rajin dalam belajarnya. Aisha bahkan sudah berprestasi sejak sebelum masuk MTs. "Aisha ini anaknya rajin, pintar, dan sering juara, ya. Dia sering juara satu," ujar Syamsudin.
Saat diwawancarai tim Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, Aisha mengungkapkan kegemarannya dalam belajar agar bisa selalu menjadi juara. Menurutnya, rajin masuk sekolah, rajin belajar dan selalu menjaga adab kepada guru adalah hal yang penting agar bisa menjadi juara kelas.
“Aku selalu juara kelas karena aku rajin masuk sekolah dan rajin belajar kalau ulangan aku hafalin apa yang mau diujiin besok, baca-baca juga, dan yang paling penting sih adab ke guru,” ujar Aisha.
Dalam menempuh cita-citanya, semangat Aisha juga tampak pada besarnya minat Aisha untuk selalu ingin belajar disamping belajar di sekolah. Ia mengungkapkan bahwa ia juga sangat ingin les Bahasa Inggris karena hal itu berkaitan dengan istilah-istilah asing yang seringkali ada dalam ilmu kedokteran.
"Aku pengen ada les bahasa, pengen lebih bisa Bahasa Inggris, karena kan sekarang Bahasa Inggris sering dipakai di banyak hal, dan juga untuk di pendidikan kedokteran," tutur Aisha.
Tinggal di panti dan berpisah dengan sang ibu tentunya bukan hal mudah untuk Aisha. Namun, bagi Aisha, memilih untuk menetap di panti dan melanjutkan pendidikan di sekitar wilayah panti juga bagian dari semangatnya dalam berusaha menggapai cita-citanya.
"Aku pindah ke sini juga gara-gara aku pengin dapat pendidikan yang bisa ngasih peluang besar buat aku ngewujudin cita-citaku. Karena di sini juga lebih terfasilitasi dari pendidikannya. Terus di sini juga aku lebih bersemangat dengan teman-teman baru aku di sini," ujar Aisha.
Impian Aisha untuk menjadi dokter berangkat dari tekadnya untuk bisa membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan medis dan memberikan bantuan obat-obatan ke panti tempat ia menetap saat ini.
“Kalau nanti aku bisa menjadi dokter, aku pengen banget banyak membantu, kayak buat di sini (panti) aku pengen bisa membantu ngelengkapin obat-obatan di panti, terus membantu keluarga sama kerabat di kampung,” lanjut Aisha.
Meski begitu, jauh di dalam lubuk hatinya Aisha seringkali masih dirundung perasaan cemas akan masa depannya. Baginya memiliki impian untuk menjadi dokter masih merupakan suatu hal yang mustahil di tengah keadaannya saat ini. Namun dalam harapannya, Aisha mengaku masih bisa untuk selalu optimis dalam menggapai mimpinya menjadi dokter.
“Karena cita-cita aku pengen jadi dokter, aku juga kadang suka mundur-mundur lagi gara-gara ingat biayanya besar. Harapan aku, aku pengen bisa keterima di sekolah kedokteran dan bisa dimudahkan buat mencapai cita-cita aku. Karena aku juga pengin ngebanggain ibu dengan bisa menjadi dokter. Aku masih akan terus semangat, optimis dan berusaha terus, giat belajar juga karena aku yakin aku juga pasti punya kesempatan yang sama seperti orang lain buat meraih cita-cita itu,” ungkap Aisha.
Lebih lanjut, Aisha juga menyatakan agar anak-anak lainnya yang berada dalam kondisi yang sama seperti Aisha tidak perlu merasa minder ataupun putus asa.
“Buat teman-teman yang yatim juga, kalian jangan pernah menyerah, jangan sampai minder karena keterbatasan, karena kita juga pasti bisa punya peluang hidup yang sama kayak orang lain, jadi jangan putus asa, tetap semangat dan belajar terus,” tutup Aisha.
Harapan Aisha merupakan satu dari banyaknya harapan anak yatim lainnya. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia pada tahun 2022, terdapat sebanyak 4.043.622 anak yatim piatu di seluruh Indonesia. Tentunya masing-masing dari mereka memiliki harapan yang luhur dalam menggapai cita-citanya dan tidak sedikit terkendala karena keterbatasan yang mereka punya.
ID Humanity Dompet Dhuafa lewat LPM punya perhatian khusus pada kehidupan anak-anak yatim dan dhuafa. Lewat program Yatim Growth Partner, LPM ingin hadir sebagai teman perjalanan yang mendampingi mereka untuk mampu mencapai potensi dirinya, sehingga bisa tumbuh dengan layak, tetap semangat, dan punya masa depan yang cerah.
Di program ini, LPM Dompet Dhuafa tidak hanya membantu dari sisi biaya sekolah dan perlengkapan belajar, tapi juga memberikan bantuan makanan untuk keluarga yatim yang sedang berjuang. Bukan sekadar meringankan beban ekonomi, program ini dirancang untuk memastikan anak-anak yatim tetap bisa melanjutkan pendidikan dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Mari bersama menjadi teman tumbuh-kembang Aisha dan yatim lainnya menempuh asa mewujudkan cita melalui program Yatim Growth Partner bagian program Lembaga Pelayan Masyarakat - ID Humanity Dompet Dhuafa. Salurkan kepedualiamu melalui: https://digital.dompetdhuafa.org/donasi/Bantu-Yatim-Hebat.
Setiap anak punya hak untuk bermimpi dan mendapat kesempatan yang sama untuk mewujudkannya. Mari kita bersama jadi jembatan bagi harapan mereka, karena sekecil apa pun dukungan kita, bisa membawa perubahan besar dalam hidup mereka. Melayani Lebih Baik untuk Menumbuhkan Kebaikan. (Shinta Fitrotun Nihayah/LPM Dompet Dhuafa)
Komentar
Pencarian
-
LPM Dompet Dhuafa Dukung Semangat Aisha Menggapai Mimpinya Melalui Yatim Growth Partner
-
Kebakaran di Kapuk Muara, LPM Dompet Dhuafa Turunkan Tim Darling Bagikan Bantuan Makanan
-
Rutan Kelas I Pondok Bambu melakukan Penandatangan Kerja Sama dengan Dompet Dhuafa dan Mitra program
-
Darling Dompet Dhuafa Beri Kehangatan di Tengah Duka Penyintas Kebakaran Kemayoran
-
Darling Meluncur Cepat Dampingi Penyintas Banjir Lampung
-
LPM Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Kursi Roda dan Alat Bantu Jalan untuk Disabilitas dan Lansia di Rancabungur
-
Pelatihan Pemulasaraan Jenazah: Tinjau Ulang Antara Tradisi dan Syariat
-
Momen liburan dan Hari Ibu, Shelter Sehati Ajak Pasien Rekreasi
-
LPM Dompet Dhuafa Ajak Jamaah Majelis Taklim Berdaya
-
Dompet Dhuafa Bekali Ilmu Pemulasaraan Jenazah bagi Calon Relawan Kampus Unida