Loading...

KURSI RODA UNTUK RAFI, ANAK PENYANDANG HIDROSEFALUS ASAL BOGOR

Image

Posted By : Rahayu Saputro

Date : 10 July 2019

Bogor – Kehadiran buah hati adalah momen paling berharga dan bahagia dalam kehidupan yang dialami oleh setiap pasangan rumah tangga. Hal itu pun dirasakan oleh pasangan Rusmiati (35) dan Muhammad Arnanto (36) pada saat kehadiran anak mereka yang pertama. Terlahir di Bogor, 15 September 2012 dengan nama Rafi Arya Satya (6), bayi laki-laki yang saat itu terlahir prematur namun kondisinya terlihat sehat, ternyata diketahui mengalami kebocoran katup jantung selebar 3 mm atau dalam bahasa medis disebut Patent Ductus Arteriosus (PDA). Patent Ductus Arteriosus (PDA) [1] adalah kelainan jantung bawaan yang biasanya dialami oleh bayi dengan kelahiran prematur. Kondisi ini terjadi ketika ductus arteriosus tetap terbuka setelah bayi lahir. Bila dibiarkan tidak tertangani, PDA dapat memicu hipertensi pulmonal, aritmia, dan gagal jantung.

Bersyukur setelah mengetahui bayi Rafi mengalami PDA, dokter yang menangani persalinan memberikan penangangan medis berupa pemberian obat agar katup jantung yang bocor tersebut dapat menutup kembali. Menurut penuturan Ibunda Rafi, Rusmiati (35) “Pada saat Rafi lahir, dokter memberi tahu kami kalau Rafi mengalami jantung bocor sebesar 3 mili, ketika saya diperlihatkan hasil USG pada tubuh Rafi saat itu memang terlihat semburan dari jantung Rafi.”

Kabar kesehatan Rafi tak sampai di situ, ketika bayi Rafi berusia 3 bulan, gejala lain terlihat seperti lingkar kepala yang cepat membesar dan ketika diperiksa ke dokter ternyata bayi Rafi mengalami hidrosefalus. Hidrosefalus[2] adalah penumpukan cairan di rongga otak, sehingga meningkatkan tekanan pada otak. Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus membuat ukuran kepala membesar. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan sakit kepala hebat.

Gejala-gejala yang dialami Rafi (6) ialah pembesaran pada kepala, gangguan pada keseimbangan, dan gangguang verbal. Hal itu menyebabkan Rafi tidak bisa beraktivitas seperti teman sebayanya, dan hanya bisa berbaring di atas kasur atau kereta bayi. Keluarga Rafi tinggal di rumah kontrakan di Kp. Cijabar RT 01 RW 16, Kelurahan Cimahpar Kecamatan Bogor Utara-Kota Bogor. Ayah Rafi sekarang bekerja sebagai buruh serabutan karena harus berhenti dari pekerjaan sebelumnya sebagai supir pribadi. Arnanto pernah menjadi supir pribadi pada 2 tahun lalu, namun karena Surat Izin Mengemudi (SIM) tidak diperpanjang, terpaksan Arnanto diberhentikan dari pekerjaannya. Adapun Rusmiati sehari-hari beraktivitas sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sambil sesekali menjual es teh manis yang dikemas dengan plastik dan dijual kepada anak-anak di sekitar rumahnya yang berada di pinggir kota Bogor.

Bantuan untuk Rafi pun berdatangan baik dari perorangan maupun dari kelompok masyarakat untuk kebutuhan biaya pengobatan Rafi. Saat ini Rafi berusia 6 tahun 7 bulan dan Rafi sangat membutuhkan kursi roda untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari, namun karena keterbatasan ekonomi, keluarga Rafi pun tak mampu untuk membelikan Rafi kursi roda.

Pada hari Selasa (09/07) Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Staedler memberikan bantuan berupa kursi roda di kediaman Rafi untuk membantu meringankan kebutuhan Rafi dan menunjang aktivitasnya sehari-hari.

“Alhamdulillah kami sangat senang sekali, akhirnya Rafi bisa keluar kamar dengan kursi roda ini dan bermain bersama teman-temannya. Terima kasih kepada donatur dan Dompet Dhuafa, semoga selalu diberkahi dan diluaskan rizkinya. Ini (kursi roda) bisa jadi hadiah untuk Rafi di hari ulang tahunnya nanti”, ujar Rusmiati saat tim Dompet Dhuafa memberikan bantuan. (Adi/ LPM)

[1] Diakses dari laman: https://www.alodokter.com/patent-ductus-arteriosus

[2] Diakses dari laman: https://www.alodokter.com/hidrosefalus

-
-
157

Komentar