Menjelang pagi, suara dentang panci penggorengan sudah berbunyi memekik telinga. Seketika itu pula, Fajar (6) dan Ani (8), mulai beranjak dari kasur, bergegas ke kamar kecil untuk sekedar membersihkan wajah dari lelap tidur.
Fajar dan Ani tahu apa yang mereka biasa lakukan ketika bangun tidur. Mereka harus membantu ibunya, Erna (32), yang kini telah mengandung adiknya yang berusia 5 bulan dalam janin. Pekerjaan rumah seperti mencuci baju, menyapu, dan mengepel lantai sudah tak bisa dikerjakan olehnya. Jika pun bisa, biasanya tak lama hanya setengah jam saja.
Dalam kondisi tengah hamil 5 bulan, Erna tak ditemani suami yang saat ini sedang berada di “Pesantren”. Dua anaknya kini membantu pekerjaan Erna sehari-hari. Beruntung anak-anaknya memiliki bakti yang cukup tinggi terhadap orang tua. Keduanya sangat membantu meringankan beban Erna.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Erna berdagang makanan dan minuman yang biasa di konsumsi anak-anak. Modal ia dapat dari arisan keluarga yang jumlahnya tidak besar. Dari dagangannya ia juga pakai untuk membiayai konsumsi rumah tangganya.
“Modal yang didapat tiga ratus ribu, saya pakai buat dagang ini mas, kebetulan anak-anak sini jumlahnya banyak, dan sekolah lagi online. Jadi lumayan buat nutup kebutuhan sehari-hari”, lirih Erna kepada tim survey Dompet Dhuafa yang menyambangi kediamannya di Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan.
Perjuangan hidup yang tak mudah juga dirasakan, Uminah (55th), seorang janda penyandang disabilitas tuna netra yang kini tinggal dirumah sederhana di Desa Parigi Mekar Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor. Sang suami yang juga merupakan seorang penyandang disabilitas tuna netra meninggal pada tahun 2017 yang lalu, sebelumnya sang suami bekerja sebagai tukang pijat kampung dengan pendapatan yang tidak menentu karena pendapatannya tergantung dari jumlah panggilan memijat.
Setalah kepergian sang suami, tidak ada hal lain yang bisa dilakukan oleh Uminah selain mengurus anak-anak yang saat ini menjadi tanggung jawabnya seorang diri. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, seringkali ia mengalami kesulitan karena tidak ada pemasukan bagi keluarga. Bahkan semenjak adanya pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi kehidupan Uminah beserta keluarga karena tidak mampu lagi untuk mencari nafkah.
Alhamdulillah, saat ini Uminah dan Erna beserta keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari atas bantuan dari para Donatur Dompet Dhuafa melalui program Keluarga Tangguh, sehingga mereka bisa memiliki penghasilan di setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan di rumah.
Sahabat, di luar sana ada begitu banyak ibu-ibu tangguh di sekitar kita. Mereka adalah tonggak peradaban satu bangsa yang menopang unit terkecil, yaitu keluarga. Tanpa adanya peran ibu, niscaya keluarga akan runtuh. Salam hormat untuk para ibu. Ibu berdaya, keluarga ceria, bangsa sejahtera. (Kontributor: Tarmizi Akbar/ Editor: Rifky Reynaldi)
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) adalah organ dompet dhuafa yang mengkonsentrasikan kegiatannya pada aktifitas distribusi dana zakat yang di optimalkan dengan adanya pelayanan konsultasi dan konseling mustahik. Tepatnya pada tanggal 14 Agustus 2004 LPM lahir dalam wujud entitras kelembagaan.
Lembaga Pelayan Masyarakat
Perkantoran Ciputat Indah Permai
Jl. Ir. H. Djuanda No. 50 Blok C 28-29 Pisangan,
Ciputat Timur – Tangerang Selatan 15419
Telp. (021) 74 703 703
WA. 08111544488
Dompet Dhuafa
Philanthropy Building
Jl. Warung Jati Barat No.14 Jati Padang,
Pasar Minggu – Jakarta Selatan 12540
Telp. (021) 27874080
WA. 08111544488