TANGERANG SELATAN – Binar ceria tampak di wajah Rahayu (47) tatkala tim Dompet Dhuafa membawakan sebuah gerobak yang akan digunakannya untuk berdagang. Gurat lelah dari segenap tim seakan terbayar lunas dengan kebahagiaan yang dirasakan Rahayu.
Rahayu seorang janda yang masih memiliki balita ini, kesehariannya menjual cilor di depan gang rumah kontrakannya, Kampung Rawa Aren, Bekasi Timur-Jawa Barat. Pandemi Covid-19 membuat sekolah harus menerapkan Belajar Dari Rumah (BDR). Dampaknya beberapa pedagang kantin yang biasa berjualan di sekolah harus berpindah lokasi ataupun berhenti sejenak.
Begitu pun dengan Rahayu yang memilih untuk memindahkan usaha dagangnya ke depan rumah kontrakan. Ia jajakan dagangannya dengan meja sederhana dan menargetkan anak-anak sebagai pangsa pasar. Keinginan untuk memiliki gerobak didasari oleh keinginan untuk lebih bisa menjangkau banyak konsumen. Selain itu, ia memiliki rencana untuk tak hanya menjual cilor tapi juga menambah varian dagang dengan menjual roti bakar.
“Kalo setiap hari makan cilor kan biasanya anak-anak kampung sini bisa bosan. Makanya dengan gerobak ini insha Allah mau lebih banyak ke kampung-kampung lain”, ujar Rahayu.
Sebelumnya, kebahagiaan yang sama juga dirasakan oleh Yanti (28). Bungsu dari tiga bersaudara tersebut bisa berdagang dengan gerobak hasil dari donasi donatur Dompet Dhuafa, demi membantu ekonomi keluarga, terlebih beliau tinggal bersama dengan ibunya yang sudah tua.
Berbekal pengalaman bekerja di sebuah restoran hotel, Yanti bertekad untuk mandiri agar bisa lebih banyak waktu mengurus ibu dan menyalurkan kemampuan yang selama ini ia terima ditempat kerjanya dahulu.
Saat ini Yanti menjual martabak telor mini di Jalan Randu, Margahayu, Bekasi Timur, tak jauh dari kediamannya. Penghasilannya memang tak sebesar ketika ia bekerja, tapi ia yakin usaha yang dijalankan saat ini akan bertahan dan berhasil di kemudian hari.
“Insha Allah karena ini baru mulai beberapa minggu, alhamdulillah ada peningkatan sedikit demi sedikit. Doain aja supaya lancar dagangannya, laris,” ucap Yanti penuh harap.
Yanti dan Rahayu adalah dua sosok wanita yang berjuang menghidupi dan membantu ekonomi keluarga dari gerobak hasil donasi para donatur Dompet Dhuafa. Ditengah resesi ekonomi dan krisis kesehatan yang melanda negeri, masih ada optimisme dari para anggota keluarga untuk tetap berjuang tanpa meminta belas kasih. (Kontributor: Rifky Reynaldi)
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) adalah organ dompet dhuafa yang mengkonsentrasikan kegiatannya pada aktifitas distribusi dana zakat yang di optimalkan dengan adanya pelayanan konsultasi dan konseling mustahik. Tepatnya pada tanggal 14 Agustus 2004 LPM lahir dalam wujud entitras kelembagaan.
Lembaga Pelayan Masyarakat
Perkantoran Ciputat Indah Permai
Jl. Ir. H. Djuanda No. 50 Blok C 28-29 Pisangan,
Ciputat Timur – Tangerang Selatan 15419
Telp. (021) 74 703 703
WA. 08111544488
Dompet Dhuafa
Philanthropy Building
Jl. Warung Jati Barat No.14 Jati Padang,
Pasar Minggu – Jakarta Selatan 12540
Telp. (021) 27874080
WA. 08111544488