Bogor – Adela Apriyanti (18) yang biasa disapa Adel, terlihat sangat gembira saat tim Dompet Dhuafa berhasil silaturahim di kediaman orang tuanya di Kp. Setu Al Husna RT 05/ 01 Ds. Parigi Kec. Ciseeng-Bogor. Pasalnya, tim Dompet Dhuafa bersilaturahim pada Senin pagi (10/02) dengan tujuan untuk membantu Adel menebus ijazahnya yang tertahan di SMA Muhammadiyah Parung.
Adel merupakan anak yatim piatu dari empat bersaudara yang tinggal bersama kakek dan nenek mereka. Sebelumnya Adel dan ketiga adiknya tinggal di rumah milik sendiri, namun setelah kepergian kedua orang tuanya kini Adel dan adiknya lebih memilih tinggal di rumah kakek dan nenek mereka yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. Sedangkan rumah milik orang tua Adel kini disewakan untuk sekedar menambah biaya kebutuhan sehari-hari.
Ayah Adel meninggal pada tahun 2016 lalu karena sakit yang dideritanya. Sebelum meninggal, ayah Adel bekerja sebagai supir truk pasir, sedangkan ibunya meninggal 2 tahun sebelum kepergian ayahnya karena sakit kelenjar getah bening. Saat ini Adel harus bekerja keras untuk menghidupi ketiga adiknya yang masih sekolah, adik Adel yang pertama yakni Jingga Rachel Putri (16) saat ini duduk di kelas 9 SMP Al Mukhlisin, dan kedua adiknya yang lain yakni Glen Marcel (12) serta Alifi Safana (9) kini masih duduk di kelas 6 dan kelas 3 MI Taufiqul Athfal Ciseeng.
Pasca lulus sekolah, Adel bekerja di PT. Jaya Surya Ciseeng sebagai karyawan dengan gaji sebesar Rp240.000,-/minggu. Dengan gaji sebesar itu, tentu Adel harus pintar mengatur keuangan agar bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari serta biaya sekolah ketiga adiknya. Seringkali Adel memilih pulang ke rumah untuk makan siang ketika jam istirahat kerja dengan tujuan menghemat pengeluaran, karena jarak dari tempat kerja ke rumah tidak begitu jauh. Adel sendiri baru dua bulan memulai kerja di PT tersebut, melamar dengan hanya menggunakan kartu resi E-KTP yang dimilikinya.
Dua pekan lalu tim Dompet Dhuafa mendapat informasi mengenai Adel, dan hari ini tim berkesempatan untuk datang menemani Adel ke sekolahnya guna mendapatkan ijazah yang tertahan. Dan setelah berdialog dengan Kepala SMA Muhammadiyah Parung, akhirnya ijazah bisa diserahkan pada Adel.
“Terima kasih pada keluarga besar Dompet Dhuafa yang telah membantu saya menebus ijazah di sekolah saya. Dan juga terima kasih pada tim Dompet Dhuafa yang rela panas-panasan demi membantu saya”, ujar Adel setelah mendapat ijazahnya.
Cagia Mentary Tenkahary selau Kepala SMA Muhammadiyah Parung pun berterima kasih atas bantuan dari Dompet Dhuafa untuk salah satu alumni sekolahnya, “Saya sangat mendukung dan terima kasih kepada Dompet Dhuafa atas program ini. Memang dari beberapa siswa yang sekolah di SMA Muhammadiyah Parung, banyak dari mereka yang tertahan ijazahnya dan tergolong dari keluarga tidak mampu. Nah, alhamdulillah setelah adanya program ini bisa membantu mereka yang tertahan ijazahnya”, ujar Cagia saat ditemui tim Dompet Dhuafa di ruang kerjanya.
Kontributor: Tarmizi Akbar
Editor: Adi
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) adalah organ dompet dhuafa yang mengkonsentrasikan kegiatannya pada aktifitas distribusi dana zakat yang di optimalkan dengan adanya pelayanan konsultasi dan konseling mustahik. Tepatnya pada tanggal 14 Agustus 2004 LPM lahir dalam wujud entitras kelembagaan.
Lembaga Pelayan Masyarakat
Perkantoran Ciputat Indah Permai
Jl. Ir. H. Djuanda No. 50 Blok C 28-29 Pisangan,
Ciputat Timur – Tangerang Selatan 15419
Telp. (021) 74 703 703
WA. 08111544488
Dompet Dhuafa
Philanthropy Building
Jl. Warung Jati Barat No.14 Jati Padang,
Pasar Minggu – Jakarta Selatan 12540
Telp. (021) 27874080
WA. 08111544488